Bisnis Para Pecinta Tanaman

Dengan Cinta, Semua Bisa

Pagi tadi saya bertemu Pak Nasruddin di warung lontong langganan saya. Hari ini saya mampir untuk sarapan sebelum pulang ke mess, belum sampai pukul 06.30, belum terlalu banyak pelanggan. Dan kebetulan pula, Pak Nasruddin duduk semeja denga saya.
Sambil menungggu lontong diracik, saya berbagi koran dengan Pak Nasruddin ketika telepon beliau berdering. Dari pembicaraan di telepon itulah saya mengetahui bahwa Pak Nasruddin ini adalah 'tukang kembang' atau bahasa kerennya florist. Beliau adalah pensiunan pegawai negeri di Pemko Pekanbaru. Kesukaannya pada tanaman menjadikan rumah & halamannya penuh dengan berbagai jenis bunga & tanaman hias. Ketika memasuki masa pensiun, 8 tahun lalu ternyata tanaman-tanaman yang dirawat penuh cinta kasih itu 'membalas budi' dengan memberikan penghasilan yang layak untuk Pak Nasruddin.
Sekarang ini, setiap hari Pak nasruddin mengemudikan Isuzu Panther pick-upnya berkeliling beberapa kali dengan membawa 40-50 pot tanaman. Bukan untuk dijual, tetapi untuk mengganti tanaman-tanaman yang disewakan pada kantor-kantor yang jadi pelanggannya. Langganan Pak Nasruddin adalah kantor-kantor bank, rumah sakit, klinik, hotel, hingga kantor pemerintah. Perhitungan sewa tanaman untuk Pak Nasruddin sangat mudah:

• tanaman dalam pot besar (diletakkan di lantai) Rp 50.000/bulan
• tanaman dalam pot kecil (diletakkan di meja) Rp 25.000/bulan

Dalam pembicaraan pertelepon dengan Bu Dina, sesama pengusaha tanaman, Pak Nasruddin bermaksud mengalihkan salah satu kliennya karena jadwal penggantian yang dikelolanya sudah penuh & lokasinya terlalu jauh. Pak Nasruddin berkomitmen bahwa tanaman yang disewa klien harus selalu tampak segar. Oleh karena itu, tanaman-tanaman itu akan digantinya setiap 2 minggu. Jadi dia menyusun jadwal sedemikian rupa sehingga setiap hari dia berkeliling 2 kali dengan mobilnya untuk mengganti tanaman.
Saya tak tahu berapa langganan Pak Nasruddin, tapi saya sempat menghitung tanaman yang dia bawa di mobilnya ada 45 pot, terdiri dari 15 pot besar dan 30 pot kecil. Menurut Pak Nasruddin, itu adalah jumlah yang biasa dia bawa, 2x sehari dari Senin sampai Sabtu (karena hari Minggu kantor-kantor tutup). Jadi, tanpa menanyakan berapa kliennya pun kita bisa memperkirakan penghasilan Pak Nasruddin:

• 15 pot besar = Rp 750.000
• 30 pot kecil = Rp 750.000
• Penghasilan setiap angkutan Rp 1.500.000

Karena sehari Pak Nasruddin berkeliling 2 kali, jadi dalam sehari dia memperoleh Rp 3.000.000. Tetapi karena setiap 2 minggu dia harus mengganti tanaman yang ada di klien, maka penghasilan Pak Nasruddin hanya diperhitungkan pada 2 minggu awal bulan, atau hanya 12 hari kerja. Artinya, rata-rata penghasilan bulanan Pak nasruddin adalah:
12 x Rp 3.000.000 = Rp 36.000.000
Bener gak sih perhitungan saya? Ternyata 'balas budi' dari tanaman-tanaman itu sangat bernilai ya? :-)