Sabtu, 12 Desember 2009

Memulai Bisnis

Berdasarkan pengamatan saya, ada 2 macam cara memulai bisnis:

1. Scientific
Cara yang ini biasanya dipakai oleh group perusahaan yang akan membuka usaha baru. Perusahaan yang dimulai dengan modal awal dari beberapa orang. Atau ide usaha yang dibiayai oleh investor yang bukan pelaksana operasional. Sang investor tentunya tidak mau begitu saja memberikan modal tanpa alasan jelas & rencana kerja yang pasti, karena itu akan sangat berkaitan dengan Rate of Return dan Break Event Point-nya.
Keputusan memulai usaha diambil setelah mengevaluasi BUSINESS PLAN yang dipersiapkan oleh team yang memiliki ide. Biasanya team ini akan menjadi pelaksana operasionalnya.
Selanjutnya, supaya perjalanan efektif & efisien, harus dibuat dulu ROAD MAP, isinya selain visi & misi, ada rencana jangka panjang dan bentuk akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan itu.
Dari situ kemudian dibuat STRATEGIIC PLAN, tahapan perkembangan dipecah-pecah dalam beberapa tahap pencapaian sesuai pertumbuhan usaha dengan target-target yang jelas.
Dari strategic plan inilah kemudian ditentukan target jangka pendeknya, didetilkan lagi dalam bentuk TACTICAL GUIDANCES dan TECHNICAL PROCEDURES.

Untuk bisa menyusun langkah-langkah tersebut dengan baik & benar, memang perlu pengetahuan & pengalaman. Rasanya nggak cocok untuk pemula. tapi toh, kenyataannya banyak pemula yang pada akhirnya berhasil. Jelas mereka termasuk di tipe kedua:

2. Bonek
Kepanjangannya sudah diketahui umum: Bondho Nekad, cuma berbekal kenekadan saja. Biasanya karena sudah terlanjur hobi atau memang cuma bidang itu yang dikuasai, tidak ada lagi pilihan yang bisa diambil selain memulai usaha. Tapi toh banyak yang berhasil. Contohnya,
  • Mas Wiwied, owner C-59 yang memulai bisnisnya dengan modal awal hadiah pernikahannya saja.
  • Teman saya, Ferie dari belogix yang memulai usaha kursus komputernya dengan 2 PC di satu ruangan di rumahnya saat krismon melanda th 1998
  • dan masih banyak contoh lain
  • Nyatanya usaha-usaha itu tetap bertahan dan bahkan berkembang.

Simpulannya, yang penting adalah kemauan, membina kepercayaan & konsistensi. Keunggulan teknis & pengetahuan akan mempermudah perjalanan, tapi bukan menjadi penentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar